Friday, August 6, 2021

Perbaikan Jembatan Tempat Pelajar Bergantung di Mamasa Sulbar Sudah 80% | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo  - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) masih melakukan perbaikan terhadap jembatan gantung rusak di Desa Pamoseang yang viral usai pelajar bergantungan di tali. Perbaikan jembatan sudah mencapai 80 persen.

"Ini tahap akhir, boleh dibilang sudah 75-80 persen pengerjaan. Kami sangat terbantu dengan masyarakat setempat dengan kepala Desa Pamoseang, " kata Kepala BPBD Kabupaten Mamasa, Labora Tandipuang saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (6/8/2021).

Progres perbaikan jembatan gantung rusak di Mamasa, Sulbar. (dok. Istimewa)Foto: Progres perbaikan jembatan gantung rusak di Mamasa, Sulbar. (dok. Istimewa)

Menurut Labora, proses perbaikan jembatan tersebut diambil alih BPBD Kabupaten Mamasa, sesuai instruksi Bupati Mamasa Ramlan Badawi. Hal ini setelah sebelumnya Pemerintah Desa Pamoseang sempat ingin mengambil alih perbaikan jembatan.

"Pemerintah Kabupaten Mamasa dalam hal ini pak Bupati dan Wakil Bupati bersama Sekda, langsung memerintahkan kami untuk mengerjakan itu (jembatan)," terangnya.

Disebutkan, anggaran yang digunakan untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut sebanyak 30 juta rupiah. Bersumber dari dana tanggap darurat Pemerintah Kabupaten Mamasa.

"Sumber dana tanggap darurat dari Pemda, dananya hanya Rp 30 juta rupiah," kata Labora.

Progres perbaikan jembatan gantung rusak di Mamasa, Sulbar. (dok. Istimewa)Foto: Progres perbaikan jembatan gantung rusak di Mamasa, Sulbar. (dok. Istimewa)

Menurut Labora, anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki lantai dan ring pengaman sisi kiri dan kanan jembatan.

"Cuman yang namanya kan jembatan darurat, dikerjanya secara darurat juga minimal orang bisa mempergunakan itu," tuturnya.

Diperkirakan, proses perbaikan jembatan gantung viral tersebut bisa segera selesai pekan depan, agar dapat kembali difungsikan seperti semula.

"Pekerjaan kurang lebih 30 hari, dan diperkirakan rampung dalam minggu depan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, jembatan gantung sepanjang 45 meter dengan lebar 1,5 meter ini viral di media sosial setelah terekam kamera dilalui sejumlah pelajar yang bergelantungan di tali jembatan karena hampir seluruh lantainya sudah hilang.

Dikabarkan, jembatan gantung yang dibangun pada 2013 itu rusak parah setelah diterjang banjir pada akhir 2020.

Setelah jembatan diterjang banjir, warga harus bertaruh nyawa bergelantungan di tali jembatan untuk seberangi sungai. Aktivitas warga membawa sembako atau hasil bumi harus dilakukan dengan masuk ke dalam sungai dan menerobos arus deras. Sementara itu, sepeda motor milik warga terpaksa diparkir di sisi sungai yang lain.


Sumber: markt.bisnis

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment