Thursday, February 3, 2022

Inflasi Januari 0,56%, Minyak Goreng Mahal Biang Keroknya? | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Januari 2022 secara month to month (mtm) mencapai 0,56%. Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan hal itu didorong oleh kenaikan harga-harga komoditas, termasuk minyak goreng?

1. Minyak Goreng Sumbang Inflasi 0,01%

Badan Pusat Statistik mencatat minyak goreng masih menyumbang inflasi 0,01% pada Januari 2022.

"Jadi minyak goreng di bulan Januari 2022 ini sebenarnya masih memberikan andil kepada inflasi, hanya saja andilnya sebesar 0,01%," kata Margo, Rabu (2/2/2022).

2. Inflasi Minyak Goreng Turun Dibanding Desember

Margo menjelaskan angkanya inflasi yang disumbang oleh minyak goreng turun cukup signifikan dibandingkan Desember 2021 yang sebesar 0,08%.

"Sebagai catatan, di bulan Desember kemarin andil minyak goreng (terhadap inflasi) 0,08%. Jadi (Januari 2022) jauh lebih berkurang dibandingkan Desember andilnya," sebutnya.

3. Subsidi Tekan Inflasi dari Minyak Goreng

Turunnya kontribusi minyak goreng terhadap inflasi menurutnya karena harga minyak goreng pada Januari sudah mengalami penurunan ke Rp 14.000 per liter sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah dengan memberikan subsidi.

"Jadi kalau dulu sebelum adanya kebijakan, karena dipengaruhi oleh supply-demand, begitu harga (minyak goreng) naik memberikan andil cukup besar kepada inflasi," tutur Margo.

"Tetapi begitu pemerintah mulai menerapkan kebijakan (harga minyak goreng Rp 14.000/liter), lambat laun semakin ke sini itu pengaruhnya (terhadap inflasi) semakin sedikit. Artinya di pasar-pasar itu sudah banyak yang menggunakan harga acuan pemerintah yang Rp 14.000," sambungnya.

4. Penyebab Minyak Goreng Masih Sumbang Inflasi

Namun dia memberikan catatan bahwa masih ditemukan pedagang yang belum mengikuti kebijakan pemerintah sehingga minyak goreng masih menyumbang inflasi walaupun angkanya sudah menurun.

Hal itu tidak mengherankan karena pemerintah pada Januari lalu hanya menggelontorkan subsidi minyak goreng ke toko ritel modern, sedangkan pasar tradisional tidak.

"Hampir semuanya sudah berjalan dan hanya beberapa saja yang tercatat masih ada kenaikan harga," tambahnya.

Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment