Monday, September 19, 2022

Warga Turki Demo Anti-LGBT, Kelompok HAM Protes di Medsos | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo   -  Warga Turki berbondong-bondong berunjuk rasa dalam aksi anti-LGBTQ. Demonstrasi di Istanbul ini merupakan jawaban atas seruan kelompok konservatif di negaranya Recep Tayyip Erdogan itu.

Dilansir AFP, Senin (19/9/2022), demo di Istanbul itu digelar pada Minggu (18/9) waktu setempat. Ratusan orang ikut serta.

Mereka membawa spanduk dengan slogan, "Lindungi keluarga dan keturunanmu." Mereka mendesak pelarangan terhadap organisasi yang mendukung hak-hak kaum gay dan transgender. Sebelumnya, pro-LGBT juga sudah menggelar demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi mereka dan sudah dilarang pula selama beberapa tahun belakangan.

Pendukung massa anti-LGBT ini dekat dengan Presiden Erdogan. Seorang perempuan bercadar memegang slogan, "Katakan tidak pada masyarakat tanpa gender. Ayah+Ibu+Bayi=Keluarga."


Demonstrasi di anti-LGBT di Istanbul, Turki. (Yasin AKGUL/AFP)

Mereka berkumpul di distrik yang dihuni masyarakat konservatif tradisional, yakni kawasan Fatih di Istanbul. Dewan penyiaran Turki memberi persetujuan untuk mengiklankan demonstrasi itu karena menganggap itu adalah terkait 'kepentingan publik'.

Penentang pawai turun ke internet untuk membalas melalui media sosial dengan pesan seperti "tidak untuk pawai kebencian" dalam solidaritas dengan pendukung LGBTQ.

Meskipun homoseksualitas didekriminalisasi di Turki pada tahun 1858, hal itu secara luas tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat, termasuk Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpin Erdogan, sementara pasangan sesama jenis tidak legal.

Seorang menteri sebelumnya menyebut orang gay sebagai "gila". Tahun lalu, pemerintah membatalkan Konvensi Istanbul tentang melindungi hak-hak perempuan, mengklaim itu mendorong homoseksualitas dan mengancam struktur keluarga tradisional.

Selain itu, setelah Istanbul pada tahun 2014 menjadi tuan rumah bagi lebih dari 100.000 orang untuk pawai Kebanggaan Gay, sejak itu telah membatasi pertemuan serupa dengan alasan masalah keamanan.

Mereka yang berusaha untuk berunjuk rasa harus berjuang melawan pembatasan yang ketat, termasuk penangkapan. Sebuah rapat umum Juni lalu melihat lebih dari 200 orang ditangkap lewat tindakan keras polisi.


Sumber : news.detik

PT Rifan Financindo


No comments:

Post a Comment