Friday, June 25, 2021

Geger Kasus Money Laundering, Polisi Sita Aset Kripto Rp 2 T | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo  -   Detektif yang menyelidiki kasus pencucian uang (money laundering) di Inggris berhasil menyita £114 juta (US$158,8 juta) atau setara dengan Rp 2,29 triliun (asumsi kurs 1 poundsterling = Rp 20.130,27) dalam bentuk mata uang kripto atau cryptocurrency.

Ini merupakan penyitaan kripto terbesar yang pernah ada di Inggris dan salah satu yang terbesar di dunia.

Melansir Nasdaq, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian setempat, proses penyitaan tersebut dilakukan oleh detektif dari Komando Kejahatan Ekonomi Polisi Metropolitan (Metropolitan Police) berdasarkan intelijen yang diterima terkait transfer aset kriminal.


Investigasi mengenai hal tersebut tengah berlangsung, jelas pernyataan the Met, sebutan untuk kepolisian Metropolitan. Sementara, rincian lebih lanjut mengenai kasus tersebut masih belum tersedia sampai saat ini.

"Uang tunai tetap menjadi raja, tetapi seiring berkembangnya teknologi dan platform online, beberapa beralih ke metode pencucian keuntungan yang lebih canggih," kata Wakil Asisten Komisaris Met Graham McNulty dalam pernyataannya.

Harga mata uang kripto terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (25/6/2021) pagi waktu Indonesia, setelah dua hari sebelumnya sempat bergerak mixed.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 10.34 WIB, mayoritas pergerakan harga tujuh kripto dengan kapitalisasi terbesar bergerak menguat.

Bitcoin melesat 6,40% ke level US$ 34.944,05/koin , Ethereum bertambah 3,69% ke US$ 1.991,11/koin, Binance Coin melonjak 6,12% ke US$ 306,59/koin.

Berikutnya Cardano menguat 6,04% ke posisi US$ 1,36/koin a, Ripple terkerek 6,89% ke US$ 0,6776/koin , dan koin meme Dogecoin terbang 22,68% ke US$ 0,2842/koin.

Sentimen bearish di Bitcoin dan kripto lainnya mulai berkurang karena pembeli memicu reli bantuan dari shakeout low pada Selasa (22/6/2021) di sekitar level US$ 29.000.

Sementara itu jelang akhir Juni, sekitar 69.000 Bitcoin di pasar opsi (option) akan jatuh tempo dengan nilai nosional US$ 2,37 miliar, menurut sumber data Genesis Volatility.

Nilai Bitcoin saat ini akan menjadi option akhir bulan terkecil kedua yang jatuh tempo pada tahun ini, dibandingkan dengan nilai nosional sekitar US$ 6 miliar pada Maret lalu.

Sementara untuk koin digital terbesar kedua, kapitalisasi pasar Ethereum saat ini berada di bawah 40% dari Bitcoin, menurut Skew. Situasi serupa terjadi pada tahun 2018, yang mendahului periode kinerja yang kurang baik di Ethereum dengan Bitcoin.

Di lain sisi, cryptocurrency menjadi semakin mainstream, di mana salah satu perusahaan bank terbesar di dunia, Citigroup menjadi megabank terbaru yang meluncurkan layanan kripto kepada beberapa pelanggannya.



Sumber: cnbcindonesia

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment