Monday, December 12, 2022

Perangi Inflasi, Wayan Koster Sebar 77 Ribu Bibit Cabai | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Beberapa komoditas pangan selalu menjadi pendorong kenaikan angka inflasi. Sebut saja beras, cabai dan bawang. Hal ini terjadi karena di situasi tertentu terjadi kenaikan permintaan tetapi pasokan kadang seret. 

Demi mengatasi inflasi karena kenaikan harga pangan ini, Pemerintah Provinsi Bali dan Bank Indonesia (BI) melakukan berbagai cara salah satunya melakukan Gerakan Tanam Cabai Merdeka. Dalam gerakan ini Pemerintah Bali dan BI memanfaatkan pekarangan rumah warga sebagai media tanam.

Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster mengungkapkan, salah satu yang dianggap berisiko akan menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah volatile foods atau kelompok pangan. Terutama saat ini dimana Indonesia tengah memasuki musim penghujan yang tentunya berdampak pada produksi.

"Kami meluncurkan beberapa kegiatan strategis yaitu gerakan nasional tanam cabai merdeka 77 ribu, melalui penyerahan secara simbolis bibit cabai kepada 90 perwakilan kepala daerah," kata Koster di acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Bali Nusra di Bali, Jumat (9/12/2022).

Koster membeberkan, Pemprov Bali telah menyusun beberapa langkah strategis untuk mengendalikan Inflasi. Pertama, melaksanakan operasi pasar yang difokuskan pada komoditas pangan strategis.

Tujuannya, agar harga bahan pangan tetap keterjangkauan di tingkat masyarakat. Adapun yang dimaksud komoditas pangan strategis antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam Kedua, mendorong kerjasama antar daerah komoditas pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan. Ketiga, optimalisasi penggunaan program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat.

Keempat, pelaksanaan program pangan bersubsidi bagi penduduk di bawah garis kemiskinan. Kelima, mengkomunikasikan harga dan lokasi penjualan komoditas kepada masyarakat untuk memperkuat komunikasi kebijakan.

Keenam, membentuk protokol guna memperkuat koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi inflasi. Selain itu, Koster mengatakan pihaknya telah membentuk tim pengendalian inflasi baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang ada di Pulau Dewata.

Tim pengendali inflasi ini akan terus didorong terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan di Bali. Sehingga bisa menjaga tingkat inflasi daerah agar kembali ke targetnya.

"Untuk menjaga inflasi Provinsi Bali agar dapat kembali ke sasaran yang ditetapkan yaitu 3 persen dengan deviasi plus minus 1 persen," pungkasnya.



Sumber : liputan6

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment