Tuesday, April 4, 2023

Multifinance Siap Geber Bisnis Usai Pandemi Reda, Bidik Kinerja Segini Gede | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA), Perusahaan Multifinance di Indonesia, dengan dua produk Anjak Piutang (Pembiayaan Modal Kerja) dan Pembiayaan Berbasis Aset (Pembiayaan Investasi), mengadakan penandatanganan fasilitas kredit pada tanggal 3 April 2023 kemarin , dengan sembilan bank melalui skema Pinjaman Sindikasi, dan PermataBank bertindak sebagai Mandated Lead Arranger & Bookrunner.

Fasilitas kredit dari Pinjaman Sindikasi akan digunakan khusus untuk produk Pembiayaan Berbasis Aset (ABF). Pada kesempatan tersebut, HDFA melaporkan kinerja positif di tahun 2022 dan menargetkan strategi bisnis tahun 2023 tumbuh dengan dukungan Pendanaan Sindikasi sebesar Rp 750 Miliar.

"Setelah transformasi bisnis dengan banyak kerja keras di tim kami, kami telah membuktikan kepada publik bahwa Perusahaan Kami menjadi Perusahaan Multifinance yang terpercaya dengan lebih banyak sinergi dengan perbankan dalam negeri dan luar negeri. Kemudian, fasilitas kredit dari Pinjaman Sindikasi akan segera disalurkan kepada nasabah yang membutuhkan dukungan untuk keperluan Alat Berat. Kami tidak akan berhenti untuk terus bertumbuh setelah kerjasama ini dan kami akan mempertahankan strategi bisnis kami sepanjang tahun 2023," kata Direktur dari PT Radana Bhaskara Finance Tbk Milokevin Wendiady.

Pada tahun 2023, HDFA akan fokus pada penguatan pendanaan, memperluas pasar produk, dan meningkatkan kemampuan layanannya, untuk memberikan penawaran layanan yang lebih baik bagi semua bisnis.

Strategi penjualan HDFA untuk produk ABF difokuskan pada Dealer Approach dan Key Account Approach. HDFA berencana melakukan pembiayaan yang lebih luas dan berencana membuka Point of Sales untuk merebut pasar baru Pembiayaan Investasi dengan underlying aset.

Setelah mendapat Fasilitas Kredit dari BDO Unibank pada Maret 2023, HDFA terbukti semakin dipercaya oleh perbankan. Sinergi HDFA saat ini dengan perbankan melalui Pinjaman Sindikasi telah membawa perusahaan ke tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

Alhasil, ada 9 bank yang ikut serta dalam Pinjaman Sindikasi tersebut yaitu PermataBank, Bank Woori, Bank Papua, Bank Sulselbar, Bank Maspion, Bank KB Bukopin, Bank Jatim, Bank Mayapada, dan Bank CTBC Indonesia. Adapun, HDFA akan menjaga seluruh portofolio agar menjadi pinjaman yang produktif dan tetap berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan.

"Setelah diterima, fasilitas kredit dari Pinjaman Sindikasi akan segera disalurkan kepada nasabah di beberapa sektor, seperti Pertambangan, Konstruksi, Agro, dan lainnya. Kami berharap pembiayaan tersebut nantinya akan mendukung pertumbuhan bisnis nasabah kami. Disamping itu, Kami juga berharap fasilitas kredit ini akan memicu kepercayaan dari bank lain dan tugas kami untuk menjaga seluruh portfolio kami merupakan pinjaman produktif." sebut Rizalsyah Riezky, Direktur dari PT Radana Bhaskara Finance Tbk.

Kondisi bisnis paska-pandemi menjadi momentum ekonomi domestik untuk tumbuh signifikan, ditambah persaingan di industri keuangan, termasuk Multifinance, yang semakin ketat. Meski persaingan ketat, HDFA yakin memiliki banyak keunggulan dibandingkan para pesaingnya. Dengan fokus memperkuat modal dan memperluas pasar baru, HDFA akan terus menambah value bagi pelanggannya.
"Walaupun memang banyak pemain Multifinance di Indonesia dan bersaing dengan Bank dalam Pembiayaan. HDFA memiliki keunggulan sebagai Perusahaan Multifinance Non-Ritel di Multifinance sehingga memudahkan kami untuk mendapatkan Pelanggan yang baik. Namun, Multifinance bukan hanya tentang akuisisi pelanggan tetapi terus berinovasi untuk memahami pelanggan lebih baik dari pesaing kami. Kami memanfaatkan sistem kami untuk memberikan layanan yang lebih baik secara personal kepada pelanggan kami, untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia," kata Milokevin Wendiady menambahkan.

Dalam industri yang semakin kompetitif, HDFA berhasil meningkatkan kinerja perusahaan dan laba yang masih positif. Sepanjang tahun 2022, perseroan masih mampu membukukan kinerja yang bertumbuh secara tahuhan (YoY).

Pada 2022, Pembiayaan Baru yang disalurkan perseroan terus tumbuh sebesar 31% YoY didorong oleh perekonomian domestik yang berangsur membaik dibandingkan tahun 2021 dan berkat tingginya harga komoditas. Pada periode yang sama, Pembiayaan Baru yang disalurkan terus tumbuh meskipun terdapat beberapa faktor penghambat sebagai berikut: 1) inflasi yang meningkat; 2) persaingan rate dengan bank.

Selanjutnya, pada 2022, HDFA berhasil melanjutkan pertumbuhan Pendapatan hingga mencapai Rp199 Miliar, tumbuh 29% YoY. Kemudian disusul di periode yang sama, Beban Operasional berhasil turun sebesar 11% YoY atau tercatat sebesar Rp 67 Miliar.

Secara keseluruhan, Laba Bersih meningkat menjadi Rp 43,6 Miliar atau melonjak menjadi 26% YoY dikarenakan pendapatan yang lebih tinggi dari pinjaman produktif dengan efisiensi biaya operasional. Rasio NPF-net pada 2022 sebesar 0,00%, masih konsisten sejak awal tahun 2022. Adapun, Total Aset sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 1,7 Triliun atau tumbuh sebesar 36% YoY.

"Meskipun persaingan semakin ketat, kinerja keuangan HDFA tetap tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri Multifinance. Kami berhasil mencatatkan Pendapatan yang tumbuh 29% YoY dan Laba Bersih tumbuh 26% YoY, dengan NPF yang masih jauh di bawah rata-rata industri dimana NPF Industri sepanjang 2022 sebesar 2,58%," kata Direktur dari PT Radana Bhaskara Finance Tbk Rizalsyah Riezky.

Pada 2022, perseroan terus memacu aktivitas pendanaan baru untuk fokus memaksimalkan dana yang akan disalurkan ke kredit produktif. HDFA juga tetap mengedepankan penyaluran kredit dengan prinsip kehati-hatian.

"Tantangan akibat ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung serta persaingan yang semakin ketat, membuat kami melakukan beberapa penyesuaian. Namun demikian, kinerja keuangan kami tetap tumbuh sejalan dengan dua faktor, yaitu pulihnya kegiatan usaha dan membaiknya perekonomian domestik. Dengan demikian, kami yakin akan pertumbuhan kinerja yang akan berlanjut di tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang," kata Rizalsyah Riezky.



Sumber : detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment