Wednesday, March 30, 2022

Renyahnya Kerupuk Goreng Pasir Brebes, Tak Terpengaruh Harga Minyak Goreng | PT Rifan Financindo



PT Rifan Financindo  -   Lagi pelaku usaha kerupuk, kelangkaan minyak goreng ibarat nyawa yang menentukan keberlangsungan usaha. Namun tidak bagi perajin kerupuk goreng pasir. Mereka tetap eksis karena sama sekali tidak membutuhkan minyak goreng.

Panganan kerupuk mie goreng pasir, merupakan panganan rakyat yang masih tetap eksis. Di tengah maraknya jenis makanan fast food atau lainnya, kerupuk mie goreng pasir tetap tidak kehilangan pangsa pasar.

Makanan ini pun mudah ditemui. Di hampir semua warung warung kecil di pelosok desa, dengan mudah mendapatkan makanan ini. Paling lazim, kerupuk ini banyak disandingkan dengan rujak sayur atau sambal goreng tempe.

Salah satu produsen kerupuk mie goreng pasir yang masih tetap eksis adalah Sarini (46) warga RT 1 RW 5 Kelurahan Pasarbatang Brebes. Bersama keluarga, wanita ini setiap hari memproduksi kerupuk mie hingga ribuan keping.

Ditemui di rumahnya, Selasa (29/3/2022), Sarini menjalankan usaha ini selama 15 tahun. Meski masih skala kecil, namun tetap berlangsung hingga saat ini. Hasilnya pun cukup untuk membiayai keluarga.

Sarini memilih usaha ini karena dirasa prospektif. Bahan baku gampang dan cara mengolahnya sangat mudah. Terlebih usaha ini sama sekali tidak bergantung pada minyak goreng.

Untuk membuat kerupuk mie ini, terlebih dulu diolesi bumbu bawang putih campur garam. Kerupuk mentah kemudian dijemur hingga kering.
 
 
 Warga Brebes, Sarini, membuat kerupuk mie yang digoreng menggunakan pasir, Selasa (29/3/2022). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Sedangkan media penggorengan cukup memakai pasir, wajan dan spatula kayu. Pasir yang sudah dicuci bersih dan kering, dimasukkan di atas wajan hingga panas. Selanjutnya, kerupuk mentah dimasukkan ke dalam pasir panas hingga mengembang dan matang.

"Menggorengnya pakai pasir. Tidak butuh minyak goreng. Dari dulu, sejak 15 tahun lalu. Tidak pernah berhenti," ujar Sarini.

Untuk mendapatkan kerupuk yang benar benar renyah, Sarini memberikan tips khusus. Kerupuk harus digoreng dua kali, yakni penggorengan pertama dilakukan sampai kerupuk panas dan bentuknya sedikit mengembang. Tahap ini menggunakan pasir yang tidak terlalu panas.

Tahap kedua, kerupuk setengah matang digoreng lagi di pasir yang sangat panas hingga mekar dan renyah.

Produk kerupuk yang dihasilkan kemudian dijual di pasar pasar. Namun kata Sarini, banyak bakul (penjual) makanan yang datang membeli untuk dijual kembali.

"Sekarang sih banyak bakul yang datang. Tapi tetap saya jual ke pasar," ujarnya sambil menyortir produk kerupuknya.


Warga Brebes, Sarini, membuat kerupuk mie yang digoreng menggunakan pasir, Selasa (29/3/2022). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Dalam sehari, Sarini bisa memproduksi hingga 5.000 keping. Kerupuk tersebut dijual seharga Rp.1000 tiap enam keping.

"Lumayan, setiap hari selalu habis terjual. Sehari itu bisa menggoreng seket (50) renteng mie mentah (1 renteng 100 keping)," imbuhnya.

Tidak hanya pedagang yang menjadi pelanggan, kerupuk mie goreng pasir juga banyak digemari warga. Yuli (35) mengaku lebih senang menyantap mie goreng pasir dibanding goreng minyak. Alasannya, rasa mie lebih terasa dibanding goreng minyak.

"Kalau kerupuk mie goreng minyak, itu memang tampilannya yang bersih, tapi rasanya tidak begitu enak. Beda sama goreng pasir, ada rasa bawang putihnya," ungkapnya.



Sumber : News.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment