Wednesday, March 23, 2022

Tipu Daya Bos Fahrenheit yang Ditangkap Polisi: Janjikan Cuan 80%! | PT Rfian Financindo

PT Rfian Financindo   -   Pimpinan kasus penipuan robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto, telah ditangkap pihak kepolisian. Bos Fahrenheit itu ditangkap tak lama setelah 4 tersangka lainnya lebih dulu diciduk polisi.

Polisi menyatakan Fahrenheit adalah penipuan berkedok investasi robot trading. Para tersangka menjanjikan investasi robot trading Fahrenheit adalah investasi yang aman dengan nilai kerugian yang sedikit.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliyansah Lubis mengatakan para korban Fahrenheit dijanjikan keuntungan hingga 80% apabila menempatkan dana sebesar US$ 50.000. Dari keuntungan yang diperoleh, korban harus membayar 20 persen untuk robot trading atau perusahaan tersebut.

"Kalau menempatkan US$ 50.000, 80% untuk member, sisanya untuk perusahaan. Jadi ini yang diimingkan oleh dia, mengajak masyarakat 'ayo tempatkan lebih banyak, maka keuntungannya akan lebih banyak'," ujar Kombes Auliyansah kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3) kemarin.

Auliansyah menjelaskan para member diajak menginvestasikan dananya pada akun trading Fahrenheit dengan mengirimkan melalui rekening tersangka berinisial D. Di awal, member diwajibkan membeli robot trading senilai 10% dari dana yang diinvestasikan.

"Para pelaku menjelaskan kepada para member bahwa robot trading Fahrenheit memiliki slogan, yaitu D4 (Duduk Diam Dapat Duit) dengan penjelasan bahwa profit bisa sampai 30% dalam sebulan, karena dalam setiap hari ditargetkan profit sebesar 1%," katanya.

Para tersangka juga menjanjikan investasi dengan robot trading ini aman dengan kerugian sangat minim. Hal ini membuat para korban tergiur.

"Dijelaskan oleh para pelaku, bahwa trading robot ini aman karena ada stop lose (perdagangan akan dihentikan apabila kerugian mencapai nilai tertentu dengan batas kerugian maksimum 10%)," jelasnya.

Berikut ini konsep skema keuntungan sistem depo yang dijanjikan kepada para korban Fahrenheit:

- Depo US$ 500 dengan perhitungan 50% keuntungan diberikan kepada member dan 50% untuk robot trading (perusahaan)

- Depo US$ 1.000 dengan perhitungan 60% untuk member, 40% untuk robot trading

- Depo US$ 5.000 dengan perhitungan 70% member, 30 % untuk robot trading

- Depo US$ 10.000 dengan perhitungan 75% keuntungan member, 25% untuk robot trading

- Depo US$ 50.000 dengan perhitungan 80% keuntungan member, 20% untuk robot trading

Akan tetapi, janji yang diberikan oleh para tersangka ini tidak semudah slogannya (Duduk Diam Dapat Duit). Seiring berjalan waktu, para member Fahrenheit mengalami margin cell atau saldo minus.

"Berjalannya waktu trading (fahrenheit) tersebut, kemudian para member yang menjadi korban mengalami margin cell (saldo nol atau minus) pada akun MT4, sehingga para member yang menjadi korban tidak bisa melakukan withdrawl atau penarikan," tuturnya.

Artis Chris Ryan Jadi Salah Satu Korban

Salah satu member yang mengaku menjadi korban penipuan Fahrenheit ialah artis Chris Ryan.

Selama menggunakan robot trading bernama Fahrenheit, artis Chris Ryan mengatakan bahwa dirinya beserta korban lainnya telah mengalami kerugian hingga Rp 30 miliar. "Saya dan tim mengalami kerugian di atas Rp 30 miliar," ujar Chris kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Selasa (15/3) lalu.

Chris menyebut robot trading Fahrenheit ini memiliki sistem seperti trading asli. Jadi, Chris awalnya tak menyangka Fahrenheit masuk klasifikasi investasi bodong.

"Sistemnya itu real trading. Yang kami pikir tadinya adalah trading, di saat masa pandemi seperti ini, kami melihat ini adalah potensi digital ekonomi, di mana kita bisa menambah tambahan masukan income dari digital trading. Yang kami pikir tadinya adalah trading, dan di saat regulator masuk dan memberantas investasi bodong, sebenarnya kami santai-santai saja karena kami tidak berpikir Fahrenheit adalah investasi bodong," tuturnya.

Chris Ryan lalu membeberkan kejanggalan mulai terjadi pada Januari 2022. Para member tidak bisa melakukan withdraw dari Fahrenheit. Hal tersebut berlangsung hingga Maret 2022. Chris menduga total kerugian korban Fahrenheit mencapai Rp 5 triliun.



Sumber : Finance.detik

PT Rfian Financindo

No comments:

Post a Comment