Friday, August 12, 2022

Projo Bicara Kalah Pilpres Masuk Penjara, Gerindra: Balas Dendam Tak Guna | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Jakarta - Gerindra menanggapi soal Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang bicara yang kalah di pemilu 2024 bakal masuk penjara. Waketum Gerindra Habiburokhman mengatakan dalam kontestasi wajar semua pihak ingin menang.

"Secara prinsip yang namanya kontestasi tentu semua bersemangat ingin menang, itu manusiawi dan wajar," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Namun Habiburokhman tak sepakat soal risiko parpol kalah bakal masuk penjara seperti yang disebut Budi. Menurutnya, praktik politik balas dendam tak ada gunanya.


"Tapi soal risiko masuk penjara kalau kalah saya tidak sepakat. Bangsa kita sudah semakin dewasa, praktik politik balas dendam tak akan mendapat dukungan karena hanya akan menguras energi. Tidak ada gunanya bagi siapa pun," ujar Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu.

Menurutnya, bangsa Indonesia juga telah lelah dengan keterbelahan di masyarakat imbas kontestasi politik. Dia lantas mengungkit situasi keterbelahan pasca Pemilu 2019 dan 2014 lalu.

"Bangsa kita juga sudah lelah dengan keterbelahan yang terasa antagonis seperti Pemilu 2014 dan 2019," imbuhnya.

Lebih lanjut, Habiburokhman berpesan agar pengganti pemerintahan di 2024 nanti harus melanjutkan prestasi serta memperbaiki hal yang dianggap kurang di pemerintahan sebelumnya. "Siapa pun pemerintah baru setelah 2024 harus melanjutkan prestasi pemerintah saat ini dan memperbaiki apa yang kurang baik," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Budi Arie Setiadi memprediksi partai politik di Indonesia akan berhati-hati menentukan strategi untuk 2024. Budi Arie mengklaim alasan kehati-hatian ini karena yang kalah bakal masuk penjara.

Dalam tayangan Adu Perspektif detikcom x Total Politik seperti dilihat Jumat (12/8/2022), pernyataan ini disampaikan Budi Arie saat melanjutkan pendapat Pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti yang menyebut politisi Indonesia akan ikut yang berkuasa jika tidak bisa berkuasa.

"2024 ini saya haqqul yaqin semua kekuatan termasuk partai politik sangat berhitung dan berhati-hati. Mengapa? Karena kalau kalah meleset, bos, masuk penjara," kata Budi Arie.

Menurut Budi Arie Projo, semua parpol punya banyak masalah. "Lo, masalahnya banyak semuanya kan," kata Budi Arie.

Budi Arie menyebut pernyataannya itu bukan berarti meragukan penegakan hukum di Indonesia. Budi Arie mengklaim masalah yang banyak ini disebut akan membuat partai politik berhati-hati dalam 2024.

"Maksud saya, kita kan tahulah, kita nggak usah pura-pura dalam perahu nih. Begini, semua partai politik ini kan bermasalah. Jadi partai politik 2024 ini semua partai politik pasti berhitung matang nggak boleh kalah. Kalau kalah masuk penjara. Itu fakta politik. Salah pilih, masuk penjara," kata Budi Arie.

Sumber : news.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment