Thursday, February 15, 2024

Ekspor Batu Bara RI Anjlok 29,76% Jadi US$ 2,41 M, Ini Biang Keroknya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara turun baik secara bulanan maupun tahunan, masing-masing 19,68% dan 29,76%. Volume ekspor batu bara pada Januari 2024 tercatat sebanyak 29,50 juta ton dengan nilai US$ 2,41 miliar.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai ekspor batu bara turun US$ 590,1 juta. Turunnya ekspor batu bara ini disebabkan oleh penurunan volume maupun penurunan harga.

"Penurunan ekspor batu bara terutama month to month dikarenakan penurunan volume dan penurunan harga, di mana volume turun 18,06% dan secara nilai turun 19,68%. Di dalam pasar global, ada penurunan tren dari harga batu bara," kata wanita yang akrab disapa Winny itu dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024).

"Karena penurunan nilai lebih dalam daripada volume, penurunan ekspor batu bara secara month to month lebih disebabkan penurunan harga," lanjutnya.

Winny menyebut penurunan ekspor batu bara paling besar ke China dengan penurunan 25,08%, kemudian disusul India yang turun 17,11%. Nilai ekspor batu bara berkontribusi 12,59% terhadap total ekspor Januari 2024.

Berbeda dengan batu bara, ekspor komoditas nonmigas unggulan Indonesia lainnya seperti besi dan baja nilainya naik menjadi US$ 2,31 miliar dan minyak kelapa sawit menjadi US$ 1,73 miliar.

"Nilai ekspor besi dan baja mengalami peningkatan baik secara bulanan sebesar 1,21% maupun secara tahunan 9,62%. Sementara itu untuk komoditas minyak kelapa sawit nilai ekspornya naik 18,89% naik secara bulanan, tetapi kalau secara tahunan turun 11,54%," imbuhnya.

Secara keseluruhan ekspor Indonesia pada Januari 2024 mencapai US$ 20,52 miliar atau turun 8,34% dibandingkan Desember 2023. Rinciannya, ekspor migas tercatat US$ 1,39 miliar atau turun 5,49% dan ekspor non migas US$ 19,13 miliar atau turun 8,54%.

"Penurunan nilai ekspor Januari 2024 didorong oleh penurunan ekspor nonmigas terutama pada kelompok barang bahan bakar mineral dengan andil penurunan 3,85%, bijih logam terak dan abu dengan andil penurunan 2,21%, serta logam mulia dan perhiasan permata turun 1,49%," beber Winny.

Sumber : Finance.detik

No comments:

Post a Comment