Thursday, April 14, 2022

Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp 5.953 T, Ini Rincian Lengkapnya | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia (ULN) pada Februari 2022 sebesar US$ 416,3 miliar atau Rp 5.953 triliun (kurs Rp 14.300). Jika dibandingkan bulan sebelumnya, angka itu sedikit mengalami kenaikan dari US$ 413,6 miliar atau sebesar Rp 5.938,7 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan ULN Indonesia mengalami kenaikan karena disebabkan oleh naik ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan sektor swasta.

"Pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Februari 2022 mengalami kontraksi sebesar 1,5% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,6% (yoy)," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/4/2022).

Dalam catatan BI, ULN pemerintah pada Februari 2022 naik 3,9%. Namun, persentase itu lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,4%. Untuk itu, posisi ULN pemerintah pada Februari 2022 tercatat sebesar US$ 201,1 miliar.

Erwin menyebut, kenaikan itu disebabkan oleh penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek. Adapun program dan proyek yang dimaksud, berupa dukungan pembiayaan pembangunan dan peningkatan kapasitas infrastruktur serta program peningkatan daya saing, modernisasi industri, dan akselerasi perdagangan dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan Asian Development Bank (ADB).

Kemudian, pertumbuhan ULN swasta pada akhir Februari 2022 mengalami kenaikan. BI menyebut hal itu disebabkan oleh kontraksi ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 0,1% (yoy).
"Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga mengalami kontraksi 4,0% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,3% (yoy)," lanjut Erwin.

Maka, pertumbuhan ULN swasta pada akhir Februari 2022 terkontraksi 2,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi 0,8% pada periode sebelumnya.

Sementara, ULN Indonesia pada bulan Februari 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang relatif stabil di kisaran 34,2%. Meski mengalami sedikit kenaikan dibandingkan rasio pada bulan sebelumnya yang sebesar 34,0%.

"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,8% dari total ULN," pungkasnya.

Sumber :  Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment