Thursday, January 11, 2024

Jelang Pemilu, Ada 2 Perusahaan Milik Politikus yang Baru Catat Saham di BEI

Tahun baru 2024 diwarnai berbagai perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau melantai di PT Bursa Efek Indonesia. Menariknya dari sederet emiten baru, ada dua emiten yang bersinggungan dengan dunia politik.
Seperti hari ini, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) resmi melantai di bursa dengan melepas sahamnya ke publik 762.500.000 saham biasa. Angka itu 20% dari modal setelah IPO dengan harga Penawaran Rp 100, per sahamnya dan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Januari 2024.

Pada pembukaan bursa 09.00, saham MANG melemah 7% menjadi ke level Rp 97. Harga tertinggi mencapai Rp 110 dan terendah Rp 93. Kemudian pukul 09.15 saham MANG juga masih terkoreksi 10% menjadi Rp 90.

MANG didirikan pada tahun 1992 dengan kegiatan usaha awal Perseroan meliputi Jasa Konstruksi dan Pengadaan, selanjutnya hingga saat prospektus ini diterbitkan Perseroan telah bertumbuh dan melakukan usaha utama dalam bidang Jasa Konstruksi Gedung, Pembangunan Infrastruktur jalan, serta memproduksi Aspal Hot Mix dan Beton Ready Mix.

Dalam dokumen IPO, terdapat nama Wakil ketua DPD Golkar Lampung Mohamad Reza Pahlevi. Dia memegang jumlah saham MANG sebanyak 2,08 miliar (68,20%) atau sebesar Rp 41,6 miliar. Jumlah itu menjadi pemegang utama di perusahaan tersebut.

Pemegang saham kedua, Wiwik Robiatul Adawiyah sebesar 365 juta saham atau 11,97% atau Rp 7,3 miliar. Lalu Ni Ketut Mariani 345 juta saham atau 11,31% atau Rp 6,9 miliar dan Niazie Gani 260 juta saham Rp 5,2 miliar atau 8,52%.

Kemudian, hari sebelumnya, Rabu (10/4/2024) PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel di Kabupaten Konawe Utara, telah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 1.216.404.000 saham yang merepresentasikan 20% kepemilikan NICE dengan harga penawaran Rp 438 per lembar saham sehingga nilai IPO NICE adalah Rp. 532,78 miliar, dengan kapitalisasi pasar saham NICE mencapai Rp 2,66 triliun.

Menurut penjelasan perusahaan, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) merupakan salah satu perusahaan tambang nikel yang berkembang pesat di Indonesia. Beroperasi semenjak 2008 di wilayah pertambangan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Perseroan memiliki komitmen untuk melakukan kegiatan pertambangan secara aman dan berkelanjutan sesuai regulasi yang ada sehingga membawa manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan (stake-holders).

Sebanyak 1.216.404.000 saham biasa dengan rincian atas nama milik (i) PT Sungai Mas Minerals ("SMM") sebanyak 608.202.000 saham dan PT Inti Mega Ventura disingkat PT IMEV PT Mitra Marina Internasional) sebanyak 608.202.000 saham.

SMM dan IMEV secara bersama-sama disebut sebagai "Pemegang Saham Penjual, atau sebesar 20,00% (dua puluh koma nol nol persen) dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan Nilai Nominal Rp 10 setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp438 per saham

Kemudian, berdasarkan informasi dari dokumen IPO, entitas terakhir perusahaan adalah PT Dwidaya Mega Investama. Pemegang saham dari DMI adalah Herman Herry Adranacus. Mengutip dari berbagai sumber Herman adalah kader dari PDI Perjuangan. Dia juga merupakan anggota DPR RI sejak 2004 hingga saat ini.

Herman yang lahir di Ende, Flores pada tanggal 26 November 1962 ini, pada tahun 2004 terpilih untuk menjadi anggota DPR setelah dirinya mendapatkan jumlah suara maksimal untuk daerah pilihan Nusa Tenggara Timur 2.

Sumber : Finance.detik

No comments:

Post a Comment