Thursday, October 19, 2023

Upaya Bank Indonesia memperkirakan rupiah masih memiliki peluang berbalik

PT Rifan -  Bank Indonesia (BI) bersama dengan pemerintah telah melakukan upaya untuk menjaga stabilitas rupiah.

Kebijakan moneter telah mengambil langkah aktif dengan melakukan intervensi di pasar spot dan Domestc Non Deliverable Forward (DNDF). Berbagai instrumen baru seperti term deposit valuta asing devisa hasil ekspor (TD DHE Valas) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), belum banyak dimanfaatkan oleh investor.

Berbagai upaya stabilisasi rupiah tentu saja berdampak pada turunnya cadangan devisa Indonesia ke kisaran USD 134,9 miliar atau setara 6,1 bulan impor, pada akhir September, dari USD 137,09 miliar pada bulan sebelumnya.

Meski mengalami penurunan, posisi cadangan devisa, Indonesia terbilang cukup aman sebab masih jauh dari standar kecukupan internasional yang ditetapkan sebesar tiga bulan impor.

BI mencatat selama kuartal dua tahun ini, transaksi berjalan defisit sebesar USD 1,9 miliar atau setara dengan 0,5% dari Produk Domestik Bruto(PDB). Setelah, pada kuartal sebelumnya membukukan surplus sebesar USD 3 miliar atau setara 0,9% dari PDB.

‘’Kami memperkirakan rupiah masih memiliki peluang berbalik menguat hingga akhir tahun, seiring dengan penurunan yield obligasi global yang dapat membuat instrumen keuangan dalam negeri kembali menarik minat investor untuk masuk,’’ ungkap Emil.

"Kami mengantisipasi rupiah bergerak pada kisaran Rp 15.200 – 15.800 per dolar, dengan kecenderungan menguat ke batas bawah, tambahnya.

Sumber : liputan6

No comments:

Post a Comment