Friday, August 18, 2023

Gaji PNS Naik Tahun Depan, Siap-siap Harga Bahan Pokok Bakal Melejit | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri dan 8% gaji pensiunan naik 12% tahun depan. Hal ini diumumkan langsung oleh Jokowi saat pidato RUU RAPBN 2024 beserta Nota Keuangan di Gedung DPR RI, Rabu (16/8/2023) lalu.

Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Insitute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memprediksi, kenaikan gaji ASN/PNS akan berdampak luas kepada kebutuhan masyarakat. Terutama kenaikan harga pada kebutuhan pokok masyarakat.

"Kebutuhan yang akan naik, terutama kebutuhan yang pokok ya. Ya pasti (naik) tetapi besarannya belum tahu berapa dan akan mengerek inflasi dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi juga akan naik karena konsumsi masyarakat juga akan naik," ujar dia kepada detikcom, Jumat (18/8/2023).


Menurutnya kenaikan harga bukan hanya terjadi pada kebutuhan pokok, tetapi juga kebutuhan lainnya, seperti pakaian hingga sepatu. Hanya saja porsi kenaikannya pasti berbeda-beda.

Meski akan bahan pokok akan mengalami kenaikan, Tauhid mengatakan harga akan lebih melonjak jika gaji buruh juga naik. Hal itu yang diprediksi akan mengerek inflasi tahun depan.

"Dampak lebih besar adalah tuntutan buruh, kan biasanya kenaikaa gaji itu 5%, sekarang dengan 8% lebih tinggi, buruh akan menutut kenaikan gaji. Nah apa bila itu terjadi inflasi jauh lebih tinggi karena buruh menutut, 'pemerintah aja berani menaikan gaji PNS kenapa kita nggak bisa' ini soal keadilan masyarakat itu," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan kenaikan gaji PNS dan pensiunannya bukan akan menaikkan harga bahan pokok tahun depan. Pedagang pasar berharap bisa menjadi stimulus bagi pedagang pasar yang kini penjualanya tengah mengalami penurunan.

"Kalau kenaikan gaji PNS ini untuk menaikan daya beli mereka. Jadi kenaikan gaji itu menjadi diharapkan bagian stimulus atau cara membangkitkan kembali daya beli masyarakat yang terus menerus turun sehingga perdagangan kami banyak yang sudah hampir menyerah," kata Mansuri kepada detikcom.

Mansuri menyebut penurunan penjualan beberapa bulan belakangan juga dibarengin dengan harga pangan yang tak kunjung turun. Makanya pedagang dalam keadaan sulit, saat daya beli turun tetapi harga bahan pokok juga naik.

Kenaikan terjadi di beberapa komoditas, seperti harga bawang putih yang telah menginjak angka Rp 41.000 sampai Rp 42.000 per kg, harga telur Rp 31.000 per kg, harga ayam Rp 42.000 per ekor, hingga daging Rp 145.000 per kg.


Sumber : Finacne.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment