Thursday, March 2, 2023

Huawei Yakin 5,5G dan Ekonomi Digital Jadi Kunci Masa Depan | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  - Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, kawasan Asia Pasifik memiliki situasi dan tahap transformasi digital yang beragam. Namun, bagi Huawei, situasi ini justru dilihat sebagai kesempatan untuk memanfaatkan inovasi dalam mempersempit kesenjangan dan menciptakan konektivitas untuk segenap ekosistem.

Hal ini disampaikan oleh Abel Deng, President of Carrier Network Business Group Huawei Asia Pacific, dalam wawancara bersama media di Asia Pasifik termasuk Pemimpin Redaksi Detik Alfito Deannova di sela-sela Mobile World Congress 2023 di Barcelona, Spanyol.

Sebagai salah satu pemain utama dalam industri telekomunikasi, Huawei berfokus pada menghadirkan solusi konektivitas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Deng menjelaskan bahwa di Indonesia, misalnya, penggunaan teknologi 5G masih berada pada tahap awal setelah diluncurkan pada tahun 2021.

Selain itu, layanan 4G juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya di wilayah luar Jawa. Oleh karena itu, Huawei bekerja sama dengan para mitra operator untuk meningkatkan revenue mereka dan memperkuat universal coverage.

Deng juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi 5G dalam memajukan sektor industri di Indonesia. Melalui 5G2B, yaitu penerapan teknologi 5G untuk industri, Huawei mampu membantu pengembangan di banyak sektor, seperti smart mining yang memungkinkan penggunaan 5G-enabled autonomous driving untuk mengurangi risiko kecelakaan sekaligus meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Menurut Deng, teknologi harus menjadi enabler bagi industri melalui automasi dan transformasi digital lainnya. Dalam konteks ini, Deng juga menekankan bahwa teknologi tidak hanya mengubah industri namun juga membuat hidup manusia lebih baik.

Huawei telah menginvestasikan banyak sumber daya dalam penelitian dan pengembangan (R&D) serta pengalaman melalui use cases. Deng mengatakan bahwa dengan kekuatan dan investasi besar di R&D, Huawei mampu membantu menciptakan teknologi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan memajukan sektor industri.

"Melihat ke depan, ekonomi digital akan menjadi mesin baru pertumbuhan," prediksi Deng.

Deng menekankan bahwa dalam menghadapi masa depan yang semakin digital, perusahaan harus mempersiapkan diri dengan mengadopsi teknologi terbaru. Deng menambahkan bahwa Huawei berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat ekosistem di kawasan Asia Pasifik, dengan tujuan membawa konektivitas yang lebih baik bagi masyarakat.


Saat ini, Huawei juga tengah mendorong penerapan teknologi 5,5G untuk menciptakan terobosan baru bagi industri di masa depan. Huawei memperkirakan bahwa 5,5G akan mengungguli 5G dalam hal kecepatan, otomatisasi, kecerdasan, dan dukungan pita frekuensi.

"Diharapkan dapat memberikan peningkatan sepuluh kali lipat dalam kinerja jaringan melalui 5G, yang dapat berarti peluang bisnis seratus kali lebih banyak bagi operator," ujarnya.

Untuk mencapai hal ini, Deng merekomendasikan agar perusahaan telekomunikasi mengikuti cetak biru GUIDE (panduan-red) yang diusung oleh Huawei, yang melibatkan perluasan pengalaman Gigaverse ke semua orang dan di mana pun, menggunakan teknologi otomasi canggih untuk meningkatkan kemampuan layanan dan proposisi nilai. Perusahaan telekomunikasi juga harus memanfaatkan semua sumber daya komputasi dan konektivitas untuk menciptakan solusi yang diatur sumber daya bagi pelanggan perusahaan.

Selain itu, perusahaan telekomunikasi harus menggunakan teknologi seperti network slicing, edge computing, peningkatan uplink, dan pemosisian dalam ruangan untuk menawarkan pengalaman berbeda sesuai permintaan bagi pelanggan perusahaan. Perusahaan telekomunikasi juga dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon pelanggan dengan meningkatkan efisiensi energi dan menggunakan energi terbarukan.

Sumber :  inet.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment